Halaman

Selasa, 20 Desember 2016

TANTANGAN KAUM IBU DI ERA GLOBALISASI



Selamat hari ibu untuk seluruh ibu di indonesia pada khususnya dan seluruh ibu di dunia pada umumnya. setiap tanggal 22 desember kita peringati sebagai hari ibu, tapi seringkali kita lupa makna sebenarnya seorang ibu. Ibu adalah orang yang rela mengandung anaknya selama 9 (sembilan) bulan dan rela bertaruh nyawa untuk kelahiran anaknya ke dunia. Ibu akan sedih jika anaknya menangis dan tersenyum  jika anaknya gembira. Seorang ibu akan mengorbankan dirinya untuk kebahagian anak dan keluarganya. Namun di era sekarang banyak ibu yang lebih menyerahkan pengasuhan anaknya pada baby sister, para ibu sibuk menjadi wanita karir dengan setumpuk pekerjaan yang tak ada habisnya. Salut untuk para ibu rumah tangga yang rela mengabdikan dirinya pada anak dan keluarganya. Walaupun profesi ibu rumah tangga sering dipandang remeh oleh sebagian orang, tidak sekeren wanita yang bekerja. Tapi ibu rumah tangga adalah pendidik anak-anaknya yang paling hebat.

Seperti kita ketahui bersama bahwa di era sekarang banyak anak yang melakukan hal-hal yang cenderung negatif seperti pencurian, pemerkosaan, bahkan pembunuhan, padahal usia mereka masih sangat dini. Salah satu penyebabnya adalah ketidakmampuan orangtua khususnya ibu untuk mendidik putra-putrinya. Di era globalisasi ini dimana akses informasi dari seluruh dunia sangat mudah didapatkan hanya dengan sekali klik melalui internet. Para orang tua harus lebih berhati-hati dalam mengawasi putra-putrinya agar tak terjerumus hal-hal negatif, akibat salah dalam memanfaatkan teknologi yang semakin canggih.
Pengertian globalisasi
Globalisasi berasal dari kata "global" yang bermakna universal. Istilah ini memiliki pengertian yang berhubungan dengan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia, di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer dan bentuk-bentuk interaksi lain, sehingga batas-batas suatu negara menjadi bias. Adanya globalisasi memberi dampak yang signifikan bagi perkembangan umat manusia, khususnya perempuan.
Dalam globalisasi setiap bangsa/negara berlomba melakukan pembangunan. Semua negara melakukan kapitalisasi dan ekspansi utamanya di bidang industri, teknologi dan komunikasi. Proses  komersialisasi berlangsung di semua bidang. Kehidupan manusia cenderung individualis dan materialistik. Kesuksesan hidup diukur  dari  sebesar apa materi yang ia punyai ( uang, rumah, tanah, jabatan , investasi, dsb.
Tantangan ibu di era globalisasi
Kemajuan teknologi di era globalisasi mempercepat kita dalam memperoleh informasi. Melalui internet, media masa, dan media cetak, kita dapat memperoleh beragam informasi. Namun tanpa kita sadari kemajuan tersebut justru membuat budaya indonesia semakin terpengaruh dengan budaya barat. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor misalnya: adanya situs-situs porno di internet,acara-acara televisi yang tidak menarik, permainan audio visual yang identik denngan kekerasan,pengawasan orang tua yang semakin berkurang, dsb.

Berkaitan dengan hal itu, orang tua merupakan salah satu pihak yang paling merasakan dampaknya. Orang tua, terutama peran seorang ibu harus waspada terhadap efek globalisasi. Degradasi moral sebagai efek dari pergeseran budaya yang terjadi di Indonesia tidak mudah dijalani oleh seorang ibu. Peran seorang ibu sangatlah menentukan sikap dan pola pikir anak, hal ini menuntut ibu untuk mengajarkan anaknya agar kelak ketika dewasa dia siap menghadapi perubahan zaman. Peran seorang ibu tersebut akan semakin terasa ketika ketiadaan sosok seorang ayah dalam keluarga. Hal ini membuat ibu menjelma menjadi seorang wonder women atau single fighter, karena seluruh tanggung jawab berada di pundak sang ibu, misalnya mencari nafkah, mendidik anak, mengatasi masalah-masalah dalam keluarga.
            Dari didikan tersebut dapat tercipta generasi muda harapan bangsa. Sifat pelindung dan ketegasan seorang ayah yang dipadu dengan kelembutan sikap seorang ibu dalam mendidik dan merawat sangatlah tidak mudah bagi seorang single parent. Tetapi dengan semangat tinggi, ikhtiar, tanpa putus asa, selalu optimis dan disertai dengan do’a semua akan membuahkan hasil yang sangat memuaskan.
Sepeti tidak mengenal lelah, ibu senantiasa mengantisipasi dan memfilter pergaulan anaknya agar terjaga moral dalam lingkup budaya yang baik yang kini terasa semakin langka. Sikap selalu mementingkan kenikmatan dunia kini seolah menjadi ancaman bagi putra-putri indonesia. Mereka lupa akan kesederhanaan dan budaya yang telah menjadi identitas bangsa, justru mereka mengikuti budaya negara lain yang tidak sebanding dengan budaya yang kita miliki. Pergaulan bebas semakin tak terhindarkan lagi. Pekerjaan ibu semakin berat manakala menanggung aib akibat perbuatan yang tidak diinginkan terlanjur terjadi.
Menilai perjuangan seorang ibu, seharusnya menyadarkan hati kita untuk selalu berbakti kepadanya. Apa jadinya masa depan anak bangsa kita jika kita mengikuti budaya modernisasi seperti kehidupan bangsa barat yang mengabaikan etika. Demi kemajuan indonesia dan meraih masa depan bangsa yang gemilang kita harus memiliki kesadaran untuk memperbaiki atau merubah diri kita, sebelum terlambat mari kita selaku generasi penerus bangsa membawa perubahan demi terbentuknya suatu bangsa yang menjunjung tinggi sikap dan moral yang baik.(*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Strategi Pemasaran untuk Menarik Banyak Pelanggan

Terdapat banyak tantangan dan persaingan yang harus Kamu lewati sebelum mencapai kesuksesan dalam berbisnis. Salah satu hal penting yang ha...